berita2.com
7 Ogos 2012
(Madiun, Jawa Timur):Polis Jawa Timur, hingga kini terus melakukan memeriksa intensif terhadap Taufik Hidayat (37 tahun), yang tega mencangkul kepala isterinya sendiri, Nur Sayekti (43 tahun), hingga meninggal. Selain dilakukan pemeriksaan oleh Satuan Reserse, tertuduh juga diperiksa oleh psikiater.
Menurut Kapolres Madiun, AKBP Yusuf, pemeriksaan terhadap Taufik yang melibatkan psikiater, sangat perlu. Alasannya, dengan sebab yang sepele, tiba-tiba pelaku tega mencangkul kepala isterinya hingga pecah dan meninggal seketika.
"Dalam pemeriksaan, kami meminta bantuan psikiater untuk memeriksa kondisi kejiwaan tersangka. Memang pemeriksaan oleh psikiater baru boleh dilakukan hari ini, kerana kelmarin hari cuti hujung minggu. Selain itu, kondisi tersangka kelmarin masih labil", kata Kapolres Madiun. AKBP Yusuf, kepada wartawan, (6/8/2012).
Diketahui, Nur meninggal setelah kepala bahagian belakangnya ditebas dengan cangkul oleh Taufik, Minggu, 5 Ogos 2012 kelmarin. Dipercayai sebelum melakukan perbuatan nekadnya, terjadi pertengkaran antara Taufik dengan isterinya. Sebelum kejadian, Nur mendatangi Taufik yang menginap di rumah ayah tirinya, di Perumahan Asabri, dusun Plaosan, desa Sidorejo, kecamatan Wungu, kabupaten Madiun. Taufik sendiri, merupakan warga kelurahan Bangunsari, kecamatan Dolopo, kabupaten Madiun. Sedangkan Nur, berasal dari desa Tanjungrejo, kecamatan Kebonsari, kabupaten
Madiun.
Selama ini, keduanya tinggal di Bangunsari, Dolopo. Namun sudah empat hari sebelum kejadian, Taufik tinggal di Sidorejo. Taufik merupakan suami kedua Nur, setelah suami pertamanya, Sunoto, meninggal dunia. Dengan Taufik, Nur dikurnia dua anak, Nasywa dan Naura. Sedangkan dengan Sunoto, Nur juga dikurniai dua orang anak.
Menurut keterangan beberapa tetangga tersangka, Taufik yang lulusan S-2 Universiti Gajah Mada (UGM) Yogjakarta ini, memang memiliki riwayat gangguan jiwa. Namun tidak parah. Sering kali tertuduh bercakap seorang diri tanpa ada teman bicara. Hanya kadang-kadang kambuh. (dib).
Menurut Kapolres Madiun, AKBP Yusuf, pemeriksaan terhadap Taufik yang melibatkan psikiater, sangat perlu. Alasannya, dengan sebab yang sepele, tiba-tiba pelaku tega mencangkul kepala isterinya hingga pecah dan meninggal seketika.
"Dalam pemeriksaan, kami meminta bantuan psikiater untuk memeriksa kondisi kejiwaan tersangka. Memang pemeriksaan oleh psikiater baru boleh dilakukan hari ini, kerana kelmarin hari cuti hujung minggu. Selain itu, kondisi tersangka kelmarin masih labil", kata Kapolres Madiun. AKBP Yusuf, kepada wartawan, (6/8/2012).
Diketahui, Nur meninggal setelah kepala bahagian belakangnya ditebas dengan cangkul oleh Taufik, Minggu, 5 Ogos 2012 kelmarin. Dipercayai sebelum melakukan perbuatan nekadnya, terjadi pertengkaran antara Taufik dengan isterinya. Sebelum kejadian, Nur mendatangi Taufik yang menginap di rumah ayah tirinya, di Perumahan Asabri, dusun Plaosan, desa Sidorejo, kecamatan Wungu, kabupaten Madiun. Taufik sendiri, merupakan warga kelurahan Bangunsari, kecamatan Dolopo, kabupaten Madiun. Sedangkan Nur, berasal dari desa Tanjungrejo, kecamatan Kebonsari, kabupaten
Madiun.
Selama ini, keduanya tinggal di Bangunsari, Dolopo. Namun sudah empat hari sebelum kejadian, Taufik tinggal di Sidorejo. Taufik merupakan suami kedua Nur, setelah suami pertamanya, Sunoto, meninggal dunia. Dengan Taufik, Nur dikurnia dua anak, Nasywa dan Naura. Sedangkan dengan Sunoto, Nur juga dikurniai dua orang anak.
Menurut keterangan beberapa tetangga tersangka, Taufik yang lulusan S-2 Universiti Gajah Mada (UGM) Yogjakarta ini, memang memiliki riwayat gangguan jiwa. Namun tidak parah. Sering kali tertuduh bercakap seorang diri tanpa ada teman bicara. Hanya kadang-kadang kambuh. (dib).
Posting Komentar